By: Dr. Marsigit, M. A
Reviewed by Anniltal Manzilah (http://akkudifferent.blogspot.com)
Meningkatkan kecerdasan bangsa atau lebih jauh lagi kesejahteraan umum merupakan mandat dalam Pembukaan UUD 1945 yang selalu menjadi fokus utama pemerintah Indonesia. Tujuan sistem pendidikan nasional mencakup: (1) menjunjung tinggi ketaatan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, (2) mengembangkan kecerdasan dan ketrampilan masyarakat, (3) mengembangkan sikap percaya diri, dan (4) menjamin atau memastikan bahwa tidak ada anak yang buta huruf.
Namun, hasil Ujian Akhir Nasional di sekolah dasar dan menengah mengindikasikan rendahnya penguasaan siswa akan konsep matematika yang mereka pelajari. Kebanyakan siswa hanya berusaha menghafal rumus, tanpa memahami konsepnya. Hal tersebut disebabkan terutama karena singkatnya waktu untuk praktikum. Alasan lainnya adalah: (a) kerumitan atau kompleksitas lingkungan pendidikan, (b) keterbatasan anggaran, (c) kurangnya sumber dana dan fasilitas yang ada, (d) keberagaman konteks pendidikan yang dipengaruhi oleh perbedaan suku, lokasi geografis, budaya, dan lain-lain, (e) kurangnya pemahaman guru terhadap teori pembelajaran dan implementasinya, dan (f) keadaan perkembangan pendidikan yang berdasar pada ilmu alam (ilmu eksak) dan pendidikan itu sendiri dan atau berdasar pada kemampuan bersaing individu di era globalisasi ini.
Di Indonesia, kurikulum yang ada saat ini sebenarnya sudah sangat ideal jika kita menginginkan pembelajaran yang aktif. Guru-guru matematika dan ilmu pengetahuan alam juga telah memiliki pemahaman yang cukup tentang teori pembelajaran yang mereka dapat dari berbagai seminar dan workshop pendidikan. Hanya saja, mereka masih kurang dalam hal mengimplementasikan dan mengembangkan teori tersebut secara praktis, menyesuaikan dengan keadaan kelas dan kebutuhan siswa. Yang kita butuhkan untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia tidak hanya perbaikan kualitas pengajar, tetapi juga perangkat sekolah dan manajemennya, karena seluruh perangkat sekolah juga turut andil dalam menentukan maju atau tidaknya kualitas sekolah tersebut. Hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki sistem pembelajaran antara lain:
- Mendiskusikan dan memperbaiki implementasi kurikulum yang mencakup buku pegangan, bahan ajar, metode pengajaran, dan sistem penilaian atau evaluasi.
- Memperbanyak pengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam yang memang berpengalaman dan kompeten di bidang yang diajarkannya.
- Memperbaiki kualitas kegiatan belajar mengajar dan mengembangkan laboratorium.
- Menyelesaikan masalah pembelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam di sekolah-sekolah.
- Merekomendasikan perbaikan cara mengajar matematika dan ilmu pengetahuan alam di sekolah.
- Menemukan pandangan umum tentang praktik pengajaran matematika dan pengetahuan alam yang baik.
Jika guru-guru dan seluruh pihak sekolah dapat mengimplementasikan langkah-langkah di atas, maka kemajuan pendidikan kita sudah akan berada di depan mata.